Adi Wild |
Memiliki rasa sosial yang tinggi, serta adanya keprihatinan membuat pengamen senior ini mengabdikan diri untuk anak-anak jalanan di wilayah Cibinong. Misinya, meningkatkan kualitas anak jalanan dengan musik dan pendidikan.
"Kami ingin mereka punya ijazah, mengangkat harkat, martabat dan derajat anak jalanan agar lebih berguna bagi dirinya dan banyak orang," kata Adi Supriyadi yang akrab disapa Adi Wild saat dihubungi binarnews
Menggunakan kocek pribadi, mereka mendirikan sekolah darurat untuk anak jalanan. Sekolah yang diberi nama Sanggar Senja Cibinong. Barulah di tahun 2014 ini Kementerian Sosial mulai melirik mereka untuk memberikan bantuan kepada Sekolah Darurat Sanggar Senja itu.
"Semua ajaran agama mengajarkan untuk kita saling berbagi. Untuk kami sendiri kehidupan itu ya untuk saling berbagi. Kalau kita berbagi itu tidak rugi, ini ungkapan rasa syukur atas apa yang Tuhan berikan.
Di sekolah darurat ini anak-anak didik diberikan alat tulis seperti sekolah pada umumnya. Tujuan mulia, ingin menyetarakan anak jalanan dengan anak kecil lainnya.
"Agar mereka bersemangat dan terus berusaha mengejar cita-cita dengan serius belajar. Tidak hanya dari Kota Cibinong semua daerah disekitar wilayah penyangga juga dikirim ke sini untuk belajar," Adi Wild.
Anak-anak yang belajar di Sanggar Senja Cibinong saat ini mencapai 120 orang yang terdiri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanan-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP)
"Sekarang sudah sedikit karena kan banyak yang sudah lulus. di sini mereka tidak hanya belajar pendidikan seperti di sekolah formal tetapi mereka juga diajarkan keterampilan seperti bermain alat musik dan keterampilan lainnya," kata zaki.
Hal itu dilakukan agar anak-anak yang sudah lulus tidak hanya memilki pendidikan yang cukup tetapi juga punya bakat atau keahlian. Ini yang dianggap bisa membuat anak jalanan semakin berkualitas.
Menurut Adi, anak-anak yang ada di Sekolah Darurat Sanggar Senja Cibinong dari awal sudah diharuskan memiliki keterampilan dan niat yang kuat. "Kalau tidak niat ya tidak akan bisa, mereka harus punya kemauan untuk berkembang menjadi orang yang berkualitas berguna untuk banyak orang," kata Rian
Menjalankan kegiatan sosial belajar mengajar ini sudah dipupuk mereka sejak usia belia. "Saat kami masih muda kami sering ikut kegiatan sosial yang orangtua kami lakukan. Orangtua disamping bekerja suka mengajar, jiwa sosial mungkin sudah turunan dari orangtua kami," kata Adi Wild.
Hal itu juga diturunkan kepada anak-anak didik mereka. Bagi mereka, berbagi itu tidak cuma harta, bisa dengan kasih sayang, cinta, tenaga, dan waktu. Berbagi apapun agar hidup menjadi lancar dan diberkahi.
"Hidup itu akan lancar bila hubungan antara Tuhan, keluarga, sesama makhluk hidup dijaga dengan baik dan harus peduli dengan sekitar," kata pemuda yang selalu tampil selengean dari ujung kepala hingga kaki.
Suasana belajar di Sanggar Senja Cibinong |
Berpoto dengan Voulentir |
Suasana belajar menulis |