Layanan messaging WeChat dikembangkan oleh Tencent Holding, perusahaan TI raksasa asal China. Proyek WeChat dimulai pada Oktober 2010 di Tencent Guangzhou Research and Project Center.
Nama awalnya adalah Weixin yang diusulkan oleh Ma Huateng, CEO Tencent. Pada April 2011, Weixin diubah namanya menjadi WeChat karena akan diekspansi secara internasional.
Pada Mei 2011, jumlah pengguna WeChat sekitar 5 juta user. Pada akhir 2011, sudah mencapai 50 juta user. Dan menembus angka 100 juta user pada Maret 2012.
WeChat tersedia untuk Android, iPhone, BlackBerry, Windows Phone dan Symbian. Dan mendukung berbagai bahasa termasuk Spanyol, Portugis, Indonesia sampai Thailand.
Di tengah popularitasnya yang sedang menanjak, WeChat diisukan bakal dibuat menjadi layanan berbayar. Jelas saja, hal ini disayangkan pengguna. Namun bos WeChat cepat-cepat menampik isu tersebut.
Dalam pernyataannya seperti dilansir Xinhua, Liu Chiping selaku President Tencent -- induk usaha WeChat -- menegaskan bahwa WeChat akan tetap gratis.
Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang dilontarkan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei, yang menyatakan jika operator telekomunikasi tengah mempertimbangkan untuk menetapkan biaya penggunaan layanan WeChat.
Sejak diluncurkan dua tahun yang lalu oleh Tencent, raksasa internet asal China, pengguna WeChat telah menembus 300 juta secara global, termasuk di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment