Malam Yang Paling Indah ?
foto dari ranselkecil.com |
Banyak yang mengatakan bahwa malam pertama adalah malam bersejarah, malam yang paling indah dan tak terlupakan. Akibatnya terbentuk gambaran manis dan penuh gula-gula tentang malam pertama. Padahal fakta di medan pertempuran sesungguhnya tidak terlalu seindah kisah dari negeri dongeng.
Banyak faktor yang bisa membuat malam pertama pasangan pengantin berubah suram, alih-alih dari pendar binar penuh cahaya kebahagiaan. Psikis, Fisik dan lingkungan turut memegaruhi malam pertama. Pengantin yang masih hijau alias benar-benar baru pertama kali untuk melakukan hubungan intim bisa jadi dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan. Takut gagal, takut tak mampu memuaskan pasangan, takut sakit, dan sebagainya. Belum lagi ditambah dengung cerita malam pertama yang masih simpang siur wajar saja jika pada akhirnya pasanga pengantin mengalami beban psikis. Akibatnya mereka serba kaku, grogi, tegang dan terburu-buru.
Pada malam pertama banyak pasangan pengantin merasa sudah terkuras tenaganya oleh resepsi pernikahan dan aneka persiapan sebelumnya. Saat tiba waktunya menunaikan tugas untuk pertama kalinya mereka malah kehilangan gairah dan terlampau lelah untuk " ngapa-ngapain lagi". Lingkungan di luar pengantin juga turut menentukan warna-warni dimalam pertama. Kehadiran keluarga besar (jika pasangan pengantin menghabiskan malam pertama dirumah) yang penuh canda dan senda gurau tak jarang menginterupsi dan menggangu pengantin untuk memulai beradu. Jika malam pertama tidak seindah impian, usah dirisau. Pasangan pengantin justru punya waktu lebih untuk memulihkan tenaga dan menenangkan pikiran sebelum mencoba lagi malam kedua, ketiga dan malam-malam lainnya.
Mitos Darah Yang Menyesatkan
foto dari www.lintas.me |
Tiada darah berarti tidak perawan lagi? ini jelas menyasatkan! sayang nya mitos kuno yang sudah ketinggalan zaman ini masih saja dianut. Padahal tidak semua wanita akan mengeluarkan darah dari vaginanya, meski itu adalah kali pertama ia melakukan intercourse. Mengapa? Karena bentuk selaput dara setiap wanita itu berbeda-beda! Tebal tipisnya, elastisitasnya dan kekuatannya bahkan ada wanita yang sejak lahir tidak memiliki himen (selaput dara).
Perbedaan bertuk dan sifat himen itu membuat ada vagina yang liat dan tidak langsung koyak kendati telah diserang. ada pula yang tipis dan langsung sobek saat penetrasi tetapi tidak menampakan noda darah sama sekali. malah, ada pula yang bukan perawan tetapi masih mengeluarkan darah saat intercouse. Jadi tidak perluberdarah-darah untuk membuktikan diri masih perawan atau tidak.
Bagaimana dengan mitos lelaki yang mengeluarkan darah dari penis sebagai tanda keperjakaannya? ini lebih aneh lagi. Jika penis terasa agak sakit, kemungkinan besar dikarenakan vagina yang belum siap menerimanya dan ini bisa terjadi pada perjaka maupun duda. Istri yang belum sepenuhnya terangsang dan siap, alatnya belum melebar dan belum cukup mengeluarkan pelumas.