1. Madu
Di dalam madu terdapat banyak zat bermanfaat yang dapat membantu tubuh untuk meningkatkan sistem imun. Berikan madu yang dicampur air matang sebagai minuman harian selama demam.
2. Kaca piring (Gardenia jasminoides)
Daunnya dapat digunakan untuk kompres saat demam.
3. Asam jawa
Digunakan untuk membalur tubuh saat demam. Cara penggunaannya, asam jawa dimasukkan ke dalam sedikit air hingga larut, lalu dibalurkan ke seluruh tubuh. Jika kepala terasa panas, bisa digunakan untuk kompres. Baluran asam jawa ini bisa digunakan selama tubuh masih terasa panas.
4. Pegagan (Centella asiatica)
Pegagan merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di ladang, pematang sawah, dan taman. Tanaman ini biasanya berkembang baik dalam suhu dingin. Berdasarkan penelitian Prof Dr Ir Latifah K Darusman, MS, Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB, pegagan bermanfaat untuk kesehatan, di antaranya menyembuhkan penyakit campak, hepatitis, demam, radang amandel, dan banyak lagi. Saat ini pegagan sudah banyak diproduksi menjadi teh celup. Jadi tak perlu repot-repot lagi untuk membuatnya secara tradisional.
5. Akar alang-alang (Imperata cylindrica)
Akar alang-alang mengandung manitol, glukosa, sakharosa, malic, simiarenol, asam kersik, serta kandungan lainnya mempunyai sifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik, hermostatik, dan menghilangkan haus. Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini bermanfaat mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Cara membuatnya, akar alang-alang segar sebanyak 30 gram direbus dengan dua gelas air hingga mendidih, sisanya satu gelas air diminum dengan madu.
6. Jus buah-buahan
Kadang demam berawal dari kesulitan anak saat buang air besar. Karena itu usahakan anak untuk dapat buang air besar, setidaknya sehari sekali. Namun bila anak mengalami konstipasi atau sulit buang air besar, berikan jus campuran papaya, melon dan madu sebanyak 3 kali sehari.
7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.
Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.
8. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.
9. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
10. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
11. Bawang merah (Allium cepa L.)
Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.
12. Jeruk Nipis
Ambil saja 1 buah jeruk nipis kemudian iris menjadi potongan kecil-kecil. Campurkan irisan jeruk nipis tersebut dengan irisan bawang merah, sedikit garam dan beberapa tetes minyak kayu putih. Aduk dan remas-remaslah jadi satu lalu gosokkan secara merata keseluruh badan balita tersebut. Setelah itu selimutilah dengan kain tipis. Dalam beberapa saat badannya akan berkeringat sehingga insya Allah demamnya pun akan lenyap.