Kita adalah generasi muda pewaris bangsa ini dan kita semua terlahir dengan kecerdasan masing-masing. Kita semua punya potensi besar untuk menjadikan indonesia lebih baik. Apabila jika kita melakukan bersama-sama.
Namun, kebanyakan dari kita terkadang tidak peduli atau capek untuk peduli dengan bangsa ini. Karena terlalu banyak dan sering masalah muncul yang ironisnya ditimbulkan oleh diri kita sendiri. Sebagai pelajar, bisa dimulai dengan menghilangkan kecurangan kita disekolah memang sepertinya tidak ada hubungannya antara kebuasaan kita disekolah dengan masalah-masalah besar di negara kita, namun sebagai generasi penerus, dengan kebiasaan kita untuk jujur diharapkan dapat membantu negara mengurangi masalah.
Salah satu faktor mempengaruhi para generasi muda berperilaku jujur yaitu adanya saling percaya terhadap hal apapun maka, dengan sendirinya kita akan berperilaku jujur.
Pentingnya menyadari bahwa betapapentingnya mengetahui kejujuran bagi genersi muda dan bangsa serta bagaimana cara meningkatkan sikap jujur dalam kehidupan. Karena dengan menjunjung tinggi kejujuran, maka kehidupan kita akan berjalan dengan baik dengan sendirinya.
Kata jujur merupakan sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun demikian, ternyata masih banyak orang-orang yang mengetahui dan paham dengan arti atau makna kejujuran, tapi tidak berbuat jujur.
Kejujuran adalah suatu sikap yang berpikir jujur, berkata jujur dan bersikap dengan jujur. Jujur sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus dan ikhlas. Sikap jujur merupakan sikap yang dapat dikatakan langka di Indonesia.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut, dan jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada perubahan (sesuai dengan realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Sesuatu atau fenomena yang dihadapi tentu saja merupakan apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah,sedang, atau yang akan dilakukan. Sesuatu yang diamati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda tersebut, atau bentuk dan modelnya. Fenomena yang teramati bisa berupa suatu peristiwa,tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.
Perlu juga diingat bahwa ada pula orang-orang yang memberi-kan berita atau informasi sebelum terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Misalnya seseorang mengatakan dia akan hadir dalam suatu pertemuan di sebuah tempat bulan depan. Jika memangdia hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur.
Dengan kata lain, jujur juga berkaitan dengan janji. Dalam hal ini jujur berarti mencocokan atau menyesuaikan perkataan (informasi) yang disampaikan dengan realitanya (fenomena). Selain itu, Kejujuran juga berhubungan dengan pengakuan. Jadi, dari uraiantersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara informasi dengan fenomena.
Hingga saat ini peran kejujuran masih sangat diperlukan. Pembangunan bangsa dapat berjalan dengan baik jika dilandasi dengan kejujuran. Sekarang ini sebenarnya begitu banyak orang yang mempertanyakan kejujuran dari para pemimpin bangsa, baik di tingkat eksekutif,legislatif, maupun yudikatif. Hal ini terjadi akibat begitu maraknya korupsi yang terjadi diberbagai lembaga negara, dan bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi pada pribadi kita masing-masing.
Ketidakjujuran yang terjadi dengan adanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) itu pun harus dibayar mahal oleh masyarakat. Ada begitu banyak anggota masyarakat yang terjerat lilitan kemiskinan dalam hidup mereka. Gizi yang tidak baik telah menyebabkan anak-anak bangsa ini semakin tidak sehat.
Jika hal seperti ini terus terjadi tentu akan berkibat sangat buruk bagi kelangsungan generasi masa depan bangsa ini.Jika kejujuran semakin lemah dan ketidakjujuran atau kebohongan yang terus berkembang maka bangsa akan memiliki suatu generasi penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi kehidupan. Mengapa? Karena terjadi kebohongan demi kebohongan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya bangsa ini akan menciptakan kecurigaan demi kecurigaan terhadap bangsa ini sendiri
Jadi apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara informasi dengan fenomena.Jika kejujuran semakin lemah dan ketidakjujuran atau kebohongan yang terus berkembang maka bangsa akan memiliki suatu generasi penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi kehidupan. Tanpa kejujuran, praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi lainnya akan tetap tumbuh di negeri ini