Minggu, 21 September 2014, Seluruh warga dunia dikejutkan dengan kemunculan berita yang menyatakan bahwa mulai 1 November 2014, Facebook akan menerapkan kebijakan baru berupa pemungutan biaya bulanan wajib bagi pengguna sebesar $2.99 per bulan. Ya, berita yang diposting di nationalreport.net sontak membuat geger jagat maya. Berikut ini adalah ringkasan berita yang diposting di laman web tersebut.
Palo Alto, California – Konfrensi pers yang dilangsungkan di markas besar Facebook (21/9,2014) di Palo Alto, California menghadirkan sebuah kejutan besar. Situs jejaring sosial raksasa ini akan menerapkan sebuah kebijakan baru berupa pemungutan biaya bulanan sebesar $2.99 atau setara Rp 35.787 per bulan kepada semua penggunanya. Kebijakan baru tersebut rencananya akan dimulai pada tanggal 1 November 2014.
Sebagaimana yang dilansir nationalreport.net, dalam pidatonya, Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook mengatakan kepada wartawan, “Setelah berpikir panjang dan keras tentang keputusan ini, pada akhirnya, kami terpaksa akan menerapkan biaya bulanan. “Jika kami tidak melakukan sesuatu atas besarnya pengeluaran biaya kami, Facebook kemungkinan besar akan tutup dalam waktu dekat.”
Bagi para pemegang saham facebook, kabar ini bisa menjadi kabar yang sangat baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dale Sackrider yang berprofesi sebagai analis Wall Street, “Ini adalah berita baik bagi para pemegang saham facebook. Hingga Agustus tahun ini, Facebook sudah digunakan oleh sebanyak 1.317.000.000 pengguna. Jika 75% pengguna facebook membayar layanan bulanan ini, maka pendapatan bulanan facebook akan mengalami peningkatan sebesar $3 Miliar. Itu tentu bukan peningkatan keuntungan yang kecil, ada permainan biaya yang sangat besar di sana.”
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, juru bicara Facebook, Paul Horner menjelaskan alasan diberlakukannya kebijakan pemungutan biaya bulanan ini.
“Persaingan ekonomi saat ini sudah sangat ketat, iklan di facebook tidak mendatangkan keuntungan sebagimana yang kami harapkan.Biaya kami terus naik karena ratusan ribu orang lebih terus bergabung dalam situs kami,” ujar Horner. “Ada begitu banyak gambar kucing berlicensi di situs kami, dan semua biaya tersebut kami yang tanggung, hingga pada akhirnya kami tidak sanggup lagi membayar tagihannya,” tambah Horner.
Namun, bagi pengguna facebook kabar ini tentu ibarat sinyal yang mengharuskan mereka untuk mencari situs jejaring sosial lain. Beragam tanggapan muncul atas rencana pemberlakuan kebijakan ini. Beberapa di antaranya seperti yang terlihat dalam komentar berikut.seperti dilansir www.penulispro.com
Sumber : penulispro.com
0 komentar:
Post a Comment