Sampe saat ini yang namanya kleptomania alias gangguan kejiwaan seseorang mengambil sesuatu yang bukan miliknya secara diam-diam itu masih aja ngehits. Ternyata kasus semacam ini lebih banyak dialami cewek. Boleh percaya atau tidak sihh...
Dari fakta yang diungkap peneliti di Stanford University, Amerika, lebih dari 50 persen atau sekidar 62,5 persen penderita kleptomania adalah cewek. Sementara 37,5 persennya cowok. Usia para kleptomania saat didiagnosis positif berkisar 45,6 tahun. Kalo diteliti secara status usia 27,5 persen kleptomania adalah jomblo alias belum menikah. Gimana dengan status pekerjaannya? Sebanyak 45 persen memang karna pengangguran. Sementara 40 persennya adalah karyawan tetap dan 15 persennya adalah pekerja paruh waktu atau freelancer.
Kenapa seseorang jadi kleptomania? Kemungkinan terbesar karena ada dorongan mencuri yang tertahan padahal belum tentu barang yang dicuri itu dibutuhkan atau berharga. Makanya kleptomania bukan karena mau memperkaya diri, tapi untuk kepuasan. Penyakit gangguan kejiwaan ini menjangkit 6 dari 1000 orang diseluruh dunia. Di Amerika, diperkirakan ada 1,2 juta orang yang punya kleptomania. Gangguan ini jadi pertimbangan dalam penanganan kasus pencurian. Sebanyak 5 persen kasus pencurian di pusat perbelanjaan adalah penderita kleptomania.
Ciri-ciri orang klepto diantaranya, keinginannya yang begitu besar mencuri untuk barang yang bisa jadi tidak di.perlukan. Sehabis mencuri biasanya senang, puas dan lega tapi sesudahnya mereka merasa menyesal dan bersalah. Akhirnya muncul rasa benci akan diri sendiri akan takut ketahuan. Biarpun ada persaan bersalah dan menyesal, dorongan untuk kembali mencuri secara spontan. Biasanya, dorongan ini muncul jika sedang stress atau depresi. Nah, dengan mencuri, perasaan mereka akan tenang dan senang lagi.
Konon, meski belum diketahui secara pasti apa penyebabnya penelitian mengungkapkan kalau kleptomania ada hubungannnya dengan salah satu hormon-hormon, yakni pada serotonin. Hormon inilah yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Ada juga yang bilang kalo gangguan kejiwaan ini berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif.
Sampai sekarang kleptomania belum ada obatnya, dikhawatirkan akan membuat dampak buruk ke masalah emosional dan pastinya masalah hukum.Karena, para penderita kleptomania ini sadar hukum. Cuma, dorongan mencurinya tidak bisa ditahan-tahan. Biasanya, penangkalan cukup sederhana hanya sharing atau konseling ke Psikiater. Fokusnya terapi pelaku kognitif, karena terapi ini busa membantu penderitanya mengidentifikasi kalau perilaku itu tidak baik dan bisa mengganti dengan perilaku yang lebih positif. Memang pada akhirnya butuh waktu juga karena kleptomania dapat kembali kambuh.