Menjadi seorang atasan memang sudah biasa, namun menjadi seorang atasan yang disayang bawahan membutuhkan kiat-kiat tersendiri. Karena hal ini gampang-gampang-susah untuk dijalankan, apalagi Anda berhadapan dengan bawahan yang notabene mantan rekan kerja Anda.
Disini, Anda dituntut untuk pintar bersikap, agar Anda tetap bisa menjadi rekan kerja yang asyik sekaligus atasan yang dihormati. Berikut ini Tips menjadi atasan yang disayang bawahan: Tips Menjadi Atasan Yang Disayang Bawahan Tegas Bersahabat.
Sebagai atasan, tentu Anda mesti memantau pekerjaan bawahan Anda. Ada saat-saat Anda harus melakukan hal baru yang kurang menyenangkan (kurang populis), seperti menegur bawahan yang sering datang terlambat atau lamban mengumpulkan tugas. Awalny mungkin sungkan, tapi Anda tetap harus mengingatkan demi kebaikan sendiri.
Bicaralah baik-baik dengannya -tanpa kesan menghakimi- dalam situasi santai, misalnya ketika makan siang bersama. Rasa-rasanya, lumayan ambuh tuh, untuk mencairkan suasana! Penghubungan Bijak. Saat Anda dipromosikan, Anda mesti menyadari kalau sekarang ini Anda merupakan penghubung antara karyawan dan big boss. Artinya, Anda harus bersiap menerima keluhan-keluhan bawahan dan menyampaikanya pada atasan dalam versi halus dan tepat. Sebalikny, Anda juga mesti menyampaikan perintah atasan terhadap bawahan tanpa kesan ‘diktator’ dan tukang perintah. Adil & Bertanggung Jawab.
Ketika atasan mengungkapkan rasa tidak sungkan pada salah satu bawahan yang merupakan teman baik Anda, sikap profesional adalah hal yang Anda perlukan. Sebelum membela mantan rekan kerja mati-matian, Anda mesti cari tahu terlebih dahulu fakta sebenarnya. Setelah itu, Anda baru bisa berpendapat dan bertindak. Di satu sisi, hindari prinsip asal bos senang’. Mengorbankan bawahan demi menyenangkan atasan menunjukan Anda bukan atasan yang baik! Sebaliknya apabila mantan Anak buah tersebut membuat kesalahan karena perintah Anda, jangan langsung melempar kesalahan tersebut pada yang lemah -anak buah- dihadapan bos. Disinilah letak rasa tanggaung jawab Anda! Jadi Contoh.
Sebelum mengingatkan bawahan mengenai kelakukan minus mereka, Anda harus introspeksi diri terlebih dahulu. Terkesan munafik, kalau misalnya Anda sering terlambat masuk kantor dan pulang lebih awal, bahkan sering ijin keluar kantor, padahal Anda baru saja menegur bawahan karena masalah yang sama. Bagaimana mereka mau mendengarkan saran Anda kalau sang atasan juga tidak disiplin Bersenang-senang Jalan Terus.
Walau Anda sudah menjadi atasan, Anda mesti tetap menjaga hubungan baik dengan bawahan. Rutinitas makan siang bersama yang dulu biasa Anda lakukan bersama reka, tidak ada salahnya diteruskan. Sesekalai mentraktir bawahan menonton bioskop atau hangout di cafe bahkan berenang setelah pulang kantor juga seru. Justru di saat-saat seperti inilah, Anda bisa melepaskan embel-embel atasan dan bawahan plus bersikap lebih santai.